Puisi
ini sempat ku bacakan padanya,pada secarik kertas yang bertuliskan hanya untuk dia yang terkasih dan terjaga selama
aku tengah bersahabat dengan komitmen. “aku tidak akan pacaran, karena pacaran
bukan suatu keharusan. Aku hanya akan melakukan apa yang telah diperintahkan
oleh-Nya .”
“seandainya kaulah jodohku yang
ditulis di lauh mahfuz,Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga
hatimu. Itulah janji Allah,akan tetapi selagi kita tidak diikat dengan ikatan
sah,janganlah kau memubazirkan perasaan. Karena kita masih mempunyai hak untuk
menjalin hubungan. Kak,Permintaanku tidak banyak, cukuplah engkau menjaga
hatimu dan menyerahkan seluruh dirimu
tuk mencari ridha illahi. Aku akan
teramat sangat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran
perjuanganmu. Bahkan, aku akan sangat bersyukur pada illahi kiranya akulah yang
ditakdirkan meniup semangat juangmu. Mengulurkan tanganku untukmu berpaut
sewaktu rebah atau tersungkur ke medan
yang dijanjikan Allah dengan kemenangan, atau syahid dijalan-Nya. Akan ku
keringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku. Aku pasti
akan berendam dalam air mata darah,andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu
untukku. Tapi, cukuplah kau mencintai Allah , karena itu hatimu akan selalu
terpaut pada-Nya dan dengan mudah engkau
akan mencintaiku karena-Nya. Cinta itu akan lebih abadi dari pada cinta biasa.
Dan engkau akan tahu hakikat cinta yang sebenarnya adalah memberi dan menjaga.
Semoga kita dipertemukan di jannah-Nya. Aamiin “
Aku sangat mengharapkan kak rangga
menjadi kekasihku kelak. Apapun yang dia
putuskan dalam ucapannya mengenai hubungan,walau hanya sekedar taaruf, itu tidak masalah.
Walaupun yang sebenarnya dalam hatiku tumbuh hasrat ingin menjalin hubungan
dengannya lebih dari sekedar teman. Teman yang bisa mengerti posisiku sebagai
wanita yang butuh kasih sayang dari seorang laki-laki. Begitupun dengan
cinta,aku menyadari bahwa hanya kak Rangga yang bisa membawaku menuju cinta
illahi. Aku tahu persis bagaimana karakter Rannga ketika dia bicara tentang
cinta, perasaanya seolah tak ada satu pun
kekeliruan yang dia sembuanyikan. Dia selalu menceritakan kebaikan bahkan
keburukannya yang ia jadikan sebagai bahan introspeksi diri. Kali ini, seakan
kita pernah saling mengenal lebih lama Padahal Cuma bertemu dalam maya dan itu
pun sekedar factor keberuntungan. Tidak ada kekhawatiran apapun dibenakku
mengenai hubungan yang terjalin lewat phone seluler. Hubungan jarak jauh yang
hanya mengandalkan internet ini sangat berpengaruh bagi kehidupanku. Dua minggu
sebelumnya, kak rangga pernah bilang bahwa aku lah orang special dalam
hidupnya. Cara menyampaikannya ia sangat ragu-ragu, yang aku lihat dia lebih
sering mengungkapkan perasaannya pakai bahasa inggris. Ya, aku ngerti
maksudnya. Tanpa menunggu waktu cukup lama pun, aku menjawab kembali dan
berharap dia sangat senang dengan jawaban dariku. “ you are my special one for
me too.. I hope to the further that you are my partner..hehe “
“ kak rangga, kapan kak rangga main
ke daerah ciamis? Disni banyak hamparan ilalang yang sebelumnya pernah ku
ceritakan sama kakak. Indah banget,
kakak tahu gak? Bunga ialalng adalah symbol kesederhanaan seseorang. Terkadang
bunga itu dipandang gersang padahal Bunga ini menyembunyikan sisi keindahannya.
“
“ kapan-kapan kakak akan ke ciamis,
walaupun itu jauh kaka akan paksain cuma buat ketemu kamu. Kamu mau kan? nemenin
kakak ke padang illang? “
Pesan singkat itu membuat dadaku
kembang kempis menanti pertanyaanku. Dan secepat itu pesan singkatku dibalas.
Senangnya,,hari-hariku penuh dengan cinta. Cinta seindah bunga sakura, seputih salju
himalaya. Inikah perasaan seseorang yang sedang jatuh cinta? Dunia membelah pun
jauh dari pandangannya, tak peduli. Sepenggal kata pun taka da apa-apanya.
Cinta benar-benar membuat semua insan membuang perangai dusta. Apapun geretak
hati ia ungkapkan tanpa memikirkan resiko baik buruknya. Ya,, kak Rangga
benar-benar telah mencuri separuh hatiku. Membawa cinta terbang yang kian sulit
ku capai. Tuhan, aku merasa sudah menemukan sosok pria yang tepat sebagai teman
hatiku.
12 january, 2013..
Dua
bulan telah berlalu..raga tanpa iman bagaikan balon gas tanpa udara. Hanya
berisi atom dan electron yang entah kemana terbangya. Semuanya kosong
melongpong, rapuh dan aku sendiri baru menyadari tengah memahat perasaan resah
selama ini. Kak rangga, kak rangga kemana? Pergi tanpa kabar ,bahkan tak ada satu pun pesan masuk ke handphoneku .
tak juga ku lihat satu pesan yang jelas
dibarisan inbox facebook. Padahal akan sangat senang berburu dengan bolamataku yang
nyaris nanar terburu-buru membuka pesan penuh harapan.Aku sangat berharap pesan itu dari kakak.
“ assalamualaikum,,jingga,
sebelumnya kakak minta maaf. Pesan ini mungkin sangat lama membuatmu menunggu
kedatangan kakak. Dalam pesan kali ini kakak tidak akan banyak kata. Yang ingin
kakak sampaikan, mungkin terkadang kakak membuatmu risih atau bahkan kakak adalah
si pembual pemberi harapan palsu. kakak tahu itu sakit, kakak tahu ini cukup
pedih untuk wanita sebaik kamu. Asal kamu tahu, sebenarnya kamu tidak bisa
menjaga komitmenmu selama ini. Kamu terlalu mengkhawatirkan perasaanmu sendiri
dari pada komitmen yang ada pada dirimu sebenarnya. Perasaan itu adalah mahkota
yang harus kamu jaga. Kamu nyadar gak? Selama hubungan denganku, apa yang sudah
kamu torehkan antara perasaanmu untukku? Kamu masih belum bisa menjaga komitmen
jingga. Kamu belum terlalu dewasa untuk
mengambil suatu keputusan. Jing, asal kamu tahu, kakak punya pacar? Iya. Iya kakak
punya pacar jing. Tapi, kakak dan dia sekedar menjalin hubungan jarak jauh. Dia yang sedang
menimba ilmu di perguruan tinggi sambil menyisakan waktunya untuk meuntut ilmu
di pesantren miftahul huda pekalongan. Hal itu yang membuat kakak percaya
padanya tanpa inginku mengganggu dia. Karena dia pun sudah berjanji akan
menjaga perasaannya. Jing, dari kecil sampai sekarang aku sangat mencintai kota
pekalongan. Aku terlahir dari desa yang penuh budaya. Disini aku belajar cinta,
disini aku tumbuh dengan cinta. Maka dari itu aku putuskan untuk mencintai
gadis desaku. Dia adalah sosok wanita yang menjaga perasaanya. Dia .. ahh maaf
jing, mungkin kamu akan terlalu sakit jika aku menceritakan sepenuhnya tentang
dia. Sebenarnya, masih banyak pesan yang inginku sampaikan tapi mungkin bagimu
aku sudah terlalu membuatmu kecewa. Maafkan aku,, “
Ini,,ini jawaban penantianku dari
kak rangga? Lelah disini adalah menunggumu kak, kalau kakak benar-benar tidak
mencintaiku, kenapa harus dari awal kakak nyatakan perasaan lebih dulu.? Kak
rangga sudah punya pacar? Hati ku
berdesit, darahku mengalir antara dingin dan hangat saling beradu. Berkali-kali
aku membaca pesan itu, aku tak bisa membendung air mata yang bergelayut sekan
tumpah dengan cepatnya. Langkahnya yang tidak ku mengerti , aku tahu ia adalah laki-laki baik yang pernah ku kenal. Namun hatinya
penuh racun berlumur madu. Dengan cepat ,walaupun
langkahku terhunjat, aku membalas pesannya dengan singkat yang tertera emotion
smile “ kalau ini yang terbaik menurut kaka, aku terima. Tapi satu hal, tolong
jangan pernah mengungkit kesalahan yang sama lagi,jangan menghubungku lagi, dan
tolong, anggap saja kita tidak pernah saling mengenal. Langgeng ya, sama pacarnya J
bye “ Aku membiarkan pesan itu menghiasi inbox berhari hari tanpa sedikitpun
kata yang aku ucapkan lagi. Enggan sekali membalasnya, kali ini aku benar-benar tidak
mempercayainya lagi. Walaupun sebenarnya msih banyak unek-unnek yang sesak
ingin ku sampaikan sama dia. Aku ingin menyampaikan perasaan yang beraneka
ragam ini,aku ingin dia tahu bahwa dia benar-benar membuatku terluka. Ya
Tuhan..buatlah air mata ini surut dari telaganya. Biarkan hatiku kering untuk
tidak mempercayainya lagi.
Aku sadar, bukanlah dia yang salah.
Bukanlah karena dia yang telah menyakitiku. Tapi karena aku yang telah
mencintainya. Aku yang telah melaggar perjanjianku dengan Tuhan. Bahwa aku
tidak akan pacaran dan membubadzirkan perasaan. Walaupun terkadang aku merasa
kesepian dan sendiri tapi jauh lebih baik ketika aku mencabik sepi ini dengan
komitmenku pada-Nya. “ kak rangga,,makasih
sudah pernah menghiasi hariku selama ini. Walau terkadang yang ku ingat hanya
keburukan kakak, tapi hatiku bersi keras bahwa kakak lah yang terbaik dari-Nya.
Aku sadar bahwa kakak sudah menjalin
hubungan dengan wanita pilihan kakak. Dan aku tidak berhak mengganggu mu kak.
Satu hal yang harus kaka tahu, disini aku akan tetap menjaga perasaanku. Bukan
karena kakak, melainkan karena kakak lah yang menyadarkanku untuk menjaga
komitmenku.soal menikah tanpa pacaran , insya Allah aku akan menempunhnya. Aku
yakin kak, cinta sejati adalah cinta yang hidup karena ikatan-Nya. Tidak
berarti harus memiliki, karena cinta sejati akan selalu ber-asa menjalin
hubungan walau jarak dan maut memisahkan. “
3 komentar:
bagus mb ku :) :*
teramat indah untaian kalimat nya :)
(y) love you my sista , sista rina lusiana :*
Posting Komentar