Minggu, 31 Maret 2013

Aku Tetap Menjaga


             Puisi ini sempat ku bacakan padanya,pada  secarik kertas yang bertuliskan  hanya untuk dia yang terkasih dan terjaga selama aku tengah bersahabat dengan komitmen. “aku tidak akan pacaran, karena pacaran bukan suatu keharusan. Aku hanya akan melakukan apa yang telah diperintahkan oleh-Nya .”
           
              “seandainya kaulah jodohku yang ditulis di lauh mahfuz,Allah pasti akan menanamkan rasa kasih dalam hatiku juga hatimu. Itulah janji Allah,akan tetapi selagi kita tidak diikat dengan ikatan sah,janganlah kau memubazirkan perasaan. Karena kita masih mempunyai hak untuk menjalin hubungan. Kak,Permintaanku tidak banyak, cukuplah engkau menjaga hatimu  dan menyerahkan seluruh dirimu tuk  mencari ridha illahi. Aku akan teramat sangat bernilai andai dapat menjadi tiang penyangga ataupun sandaran perjuanganmu. Bahkan, aku akan sangat bersyukur pada illahi kiranya akulah yang ditakdirkan meniup semangat juangmu. Mengulurkan tanganku untukmu berpaut sewaktu rebah atau  tersungkur ke medan yang dijanjikan Allah dengan kemenangan, atau syahid dijalan-Nya. Akan ku keringkan darah dari lukamu dengan tanganku sendiri. Itu impianku. Aku pasti akan berendam dalam air mata darah,andainya engkau menyerahkan seluruh cintamu untukku. Tapi, cukuplah kau mencintai Allah , karena itu hatimu akan selalu terpaut pada-Nya  dan dengan mudah engkau akan mencintaiku karena-Nya. Cinta itu akan lebih abadi dari pada cinta biasa. Dan engkau akan tahu hakikat cinta yang sebenarnya adalah memberi dan menjaga. Semoga kita dipertemukan di jannah-Nya. Aamiin “
            Aku sangat mengharapkan kak rangga menjadi kekasihku  kelak. Apapun yang dia putuskan dalam ucapannya mengenai  hubungan,walau  hanya sekedar taaruf, itu tidak masalah. Walaupun yang sebenarnya dalam hatiku  tumbuh hasrat ingin menjalin hubungan dengannya lebih dari sekedar teman. Teman yang bisa mengerti posisiku sebagai wanita yang butuh kasih sayang dari seorang laki-laki. Begitupun dengan cinta,aku menyadari bahwa hanya kak  Rangga yang bisa membawaku menuju cinta illahi. Aku tahu persis bagaimana karakter Rannga ketika dia bicara tentang cinta, perasaanya  seolah tak ada satu pun kekeliruan yang dia sembuanyikan. Dia selalu menceritakan kebaikan bahkan keburukannya yang ia jadikan sebagai bahan introspeksi diri. Kali ini, seakan kita pernah saling mengenal lebih lama Padahal Cuma bertemu dalam maya dan itu pun sekedar factor keberuntungan. Tidak ada kekhawatiran apapun dibenakku mengenai hubungan yang terjalin lewat phone seluler. Hubungan jarak jauh yang hanya mengandalkan internet ini sangat berpengaruh bagi kehidupanku. Dua minggu sebelumnya, kak rangga pernah bilang bahwa aku lah orang special dalam hidupnya. Cara menyampaikannya ia sangat ragu-ragu, yang aku lihat dia lebih sering mengungkapkan perasaannya pakai bahasa inggris. Ya, aku ngerti maksudnya. Tanpa menunggu waktu cukup lama pun, aku menjawab kembali dan berharap dia sangat senang dengan jawaban dariku. “ you are my special one for me too.. I hope to the further that you are my partner..hehe “
            “ kak rangga, kapan kak rangga main ke daerah ciamis? Disni banyak hamparan ilalang yang sebelumnya pernah ku ceritakan sama kakak.  Indah banget, kakak tahu gak? Bunga ialalng adalah symbol kesederhanaan seseorang. Terkadang bunga itu dipandang gersang padahal Bunga ini menyembunyikan sisi keindahannya. “
            “ kapan-kapan kakak akan ke ciamis, walaupun itu jauh kaka akan paksain cuma buat ketemu kamu. Kamu mau kan? nemenin kakak ke padang illang? “
            Pesan singkat itu membuat dadaku kembang kempis menanti pertanyaanku. Dan secepat itu pesan singkatku dibalas. Senangnya,,hari-hariku penuh dengan cinta.  Cinta seindah bunga sakura, seputih salju himalaya. Inikah perasaan seseorang yang sedang jatuh cinta? Dunia membelah pun jauh dari pandangannya, tak peduli. Sepenggal kata pun taka da apa-apanya. Cinta benar-benar membuat semua insan membuang perangai dusta. Apapun geretak hati ia ungkapkan tanpa memikirkan resiko baik buruknya. Ya,, kak Rangga benar-benar telah mencuri separuh hatiku. Membawa cinta terbang yang kian sulit ku capai. Tuhan, aku merasa sudah menemukan sosok pria yang tepat sebagai teman hatiku.
          
  12 january, 2013..
           
           Dua bulan telah berlalu..raga tanpa iman bagaikan balon gas tanpa udara. Hanya berisi atom dan electron yang entah kemana terbangya. Semuanya kosong melongpong, rapuh dan aku sendiri baru menyadari tengah memahat perasaan resah selama ini. Kak rangga, kak rangga kemana? Pergi tanpa kabar ,bahkan  tak ada satu pun pesan masuk ke handphoneku . tak juga ku lihat satu pesan yang  jelas dibarisan inbox facebook. Padahal akan sangat senang berburu dengan bolamataku yang nyaris nanar terburu-buru membuka pesan penuh harapan.Aku sangat  berharap  pesan itu dari kakak.
            “ assalamualaikum,,jingga, sebelumnya kakak minta maaf. Pesan ini mungkin sangat lama membuatmu menunggu kedatangan kakak. Dalam pesan kali ini kakak tidak akan banyak kata. Yang ingin kakak sampaikan, mungkin terkadang kakak membuatmu risih atau bahkan kakak adalah si pembual pemberi harapan palsu. kakak tahu itu sakit, kakak tahu ini cukup pedih untuk wanita sebaik kamu. Asal kamu tahu, sebenarnya kamu tidak bisa menjaga komitmenmu selama ini. Kamu terlalu mengkhawatirkan perasaanmu sendiri dari pada komitmen yang ada pada dirimu sebenarnya. Perasaan itu adalah mahkota yang harus kamu jaga. Kamu nyadar gak? Selama hubungan denganku, apa yang sudah kamu torehkan antara perasaanmu untukku? Kamu masih belum bisa menjaga komitmen jingga. Kamu  belum terlalu dewasa untuk mengambil suatu keputusan. Jing, asal kamu tahu, kakak punya pacar? Iya. Iya kakak punya pacar jing. Tapi, kakak dan dia sekedar  menjalin hubungan jarak jauh. Dia yang sedang menimba ilmu di perguruan tinggi sambil menyisakan waktunya untuk meuntut ilmu di pesantren miftahul huda pekalongan. Hal itu yang membuat kakak percaya padanya tanpa inginku mengganggu dia. Karena dia pun sudah berjanji akan menjaga perasaannya. Jing, dari kecil sampai sekarang aku sangat mencintai kota pekalongan. Aku terlahir dari desa yang penuh budaya. Disini aku belajar cinta, disini aku tumbuh dengan cinta. Maka dari itu aku putuskan untuk mencintai gadis desaku. Dia adalah sosok wanita yang menjaga perasaanya. Dia .. ahh maaf jing, mungkin kamu akan terlalu sakit jika aku menceritakan sepenuhnya tentang dia. Sebenarnya, masih banyak pesan yang inginku sampaikan tapi mungkin bagimu aku sudah terlalu membuatmu kecewa. Maafkan aku,, “
            Ini,,ini jawaban penantianku dari kak rangga? Lelah disini adalah menunggumu kak, kalau kakak benar-benar tidak mencintaiku, kenapa harus dari awal kakak nyatakan perasaan lebih dulu.? Kak rangga sudah punya pacar?  Hati ku berdesit, darahku mengalir antara dingin dan hangat saling beradu. Berkali-kali aku membaca pesan itu, aku tak bisa  membendung air mata yang bergelayut sekan tumpah dengan cepatnya. Langkahnya yang tidak ku mengerti , aku tahu  ia adalah laki-laki  baik yang pernah ku kenal. Namun hatinya penuh  racun  berlumur madu. Dengan cepat ,walaupun langkahku terhunjat, aku membalas pesannya dengan singkat yang tertera emotion smile “ kalau ini yang terbaik menurut kaka, aku terima. Tapi satu hal, tolong jangan pernah mengungkit kesalahan yang sama lagi,jangan menghubungku lagi, dan tolong, anggap saja kita tidak pernah saling mengenal.  Langgeng ya, sama pacarnya J bye “ Aku membiarkan pesan itu menghiasi inbox berhari hari tanpa sedikitpun kata yang aku ucapkan lagi. Enggan sekali  membalasnya, kali ini aku benar-benar tidak mempercayainya lagi. Walaupun sebenarnya msih banyak unek-unnek yang sesak ingin ku sampaikan sama dia. Aku ingin menyampaikan perasaan yang beraneka ragam ini,aku ingin dia tahu bahwa dia benar-benar membuatku terluka. Ya Tuhan..buatlah air mata ini surut dari telaganya. Biarkan hatiku kering untuk tidak mempercayainya lagi.
            Aku sadar, bukanlah dia yang salah. Bukanlah karena dia yang telah menyakitiku. Tapi karena aku yang telah mencintainya. Aku yang telah melaggar perjanjianku dengan Tuhan. Bahwa aku tidak akan pacaran dan membubadzirkan perasaan. Walaupun terkadang aku merasa kesepian dan sendiri tapi jauh lebih baik ketika aku mencabik sepi ini dengan komitmenku pada-Nya.  “ kak rangga,,makasih sudah pernah menghiasi hariku selama ini. Walau terkadang yang ku ingat hanya keburukan kakak, tapi hatiku bersi keras bahwa kakak lah yang terbaik dari-Nya. Aku sadar bahwa  kakak sudah menjalin hubungan dengan wanita pilihan kakak. Dan aku tidak berhak mengganggu mu kak. Satu hal yang harus kaka tahu, disini aku akan tetap menjaga perasaanku. Bukan karena kakak, melainkan karena kakak lah yang menyadarkanku untuk menjaga komitmenku.soal menikah tanpa pacaran , insya Allah aku akan menempunhnya. Aku yakin kak, cinta sejati adalah cinta yang hidup karena ikatan-Nya. Tidak berarti harus memiliki, karena cinta sejati akan selalu ber-asa menjalin hubungan walau jarak dan maut memisahkan. “

3 komentar:

Unknown mengatakan...

bagus mb ku :) :*

Unknown mengatakan...

teramat indah untaian kalimat nya :)

(y) love you my sista , sista rina lusiana :*

Unknown mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.